Jalan Lain

Senin, 15 Mei 2017

Kita tak pernah merayakan Perpisahan. Puisi dan tulisan-tulisan semacam itu adalah prosesi menghadapi hari-hari penuh luka. Tak ada tempat untuk pulang. 
Semua orang ku lihat tak punya nama. Mereka bebas perang. Tak ada batas. Tak ada apapun. Kemarin dan esok juga tak ada. 
Jika kau berkenang hadir, akan kusiapkan untukmu sebuah upacara. Bunga dan altarnya telah siap. Ku undang pula beberapa senja dan hujan sebagai pengiring paling romantis. Lalu akan ku katakan pada semesta, bagaimana meriahnya menyambut pelepasan.
Kertas putih yang belum kau baca, pelukan yang tak punya ruang atau kamar tempat kau hangatkan tubuhku. Aku mati berulang kali. Detik jam membunuhku setiap waktu. Setiap saat.
Ku lanjutkan sisa cerita ini. "Di manapun aku berada, di manapun aku bernafas -Aku adalah kamu.

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.

tentang DUNIAKU

Pulanglah,
sekali lagi

bukannya kita tak jauh-jauh soal rindu?
aku menunggumu di sini
dengan merah jingganya langit.

Cari Blog Ini