Hujan Bulan April

Senin, 15 Mei 2017

Di balik jendela yang katanya hujan, aprilku sedang basah.
Tiba-tiba kau pulang dan aku bertanya “apa hujan sesakit ini?” lalu masuklah dan akan ku ceritakan sebuah kisah, tak ada perpisahan dan jatuh cinta. 
 
Apa kabar bulan April?
Aku pergi. Tak ada kompas ataupun peta seperti penjelajah dan kau bertanya, “pilih mana? puisi di jadikan tumbal atau hujan tempat kau melampiaskan rindu berkali-kali?”
 
hujan bulan april,
mari pulang sekali lagi.

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.

tentang DUNIAKU

Pulanglah,
sekali lagi

bukannya kita tak jauh-jauh soal rindu?
aku menunggumu di sini
dengan merah jingganya langit.

Cari Blog Ini