dikamar ini aku menyendiri
Archive for Maret 2016
Hujan dan Memori
Maukah kau kucintai dengan cinta yang pernah kecewa?
masih murnikah cinta yang pernah kecewa?
apakah cinta itu cuma cinta pertama?
kalau cinta pertama memang tak punya makna, lantas punya maknakah cinta-cinta berikutnya?
aku ingin mencintaimu dengan cinta yang pernah kecewa, maukah kau menerimanya?
maukah kau mencintai cinta yang pernah kecewa?
aku ingin mencintaimu dengan cinta yang pernah kecewa, bukan dengan metafora-metafora seperti penyair tua yang sok tahu tentang cinta itu!
tapi apakah kau juga akan mencintaiku dengan cinta yang pernah kecewa?
air hujan yang jatuh dari wuwungan rumah selalu mengingatkanku padamu
entah kenapa air hujan selalu mengingatkanku padamu
apakah air hujan juga selalu mengingatkanmu padaku?
entah kenapa air hujan selalu mengingatkanku padamu
baiklah aku akan melupakanmu seperti kau sudah melupakan namaku waktu kemarin kita bertemu di tangga-tangga batu di kota kecil yang jauh itu.
aku akan melupakanmu tapi aku akan mengingat wajahmu
aku akan melupakanmu tapi aku akan mengingat cintamu, dulu.
mana mungkin hujan berhenti turun ke bumi
mana mungkin aku berhenti mengenangmu
mana mungkin kau berhenti melupakanku.
Jogjakarta, 18 April 2013
oleh: Saut Situmorang
Perempuan Dodaga
Entah apa aku mengenalimu
Rinduku Nur Fauzah
berlalu adalah sesuatu yang kita sebut waktu
menghilang entah yang tak pernah kita sadari
disampingku, secangkir kopi mulai habis
puas mendengar sebuah lagu dari film yang aku tak tahu judulnya
sesekali, melodi ini kunyanyikan bersama ingatan
senyum singkatmu kujadikan lirik sederhana tentang apa dan mengapa yang berulang kali gagal kusebutkan
Nur Fauzah
ketika merindu hanyalah sebuah dosa, aku hanya bisa melihatmu lewat doa
bermain dengan apa yang aku sebut harapan, hingga yang tersisa hanyalah samar-samar wajahmu
aku ingin bermimpi
mengajakmu menikmati indahnya fatamorgana
dan saat terbangun nanti, aku akan sadar, bahwa sesuatu yang ada hanyalah ketiadaan yang kita ciptakan
suaramu masih kujadikan kenangan pertama
melukis harapan untuk cinta yang sesaat
mungkin kau takkan mengerti
mengapa aku menuliskanmu dalam tulisan ini
sebab, ketika semua telah hilang
menulis adalah cara hati menggambarkan sesuatu yang spesial dalam memori
perlahan, tulisan ini akan memudar atau bahkan dilupakan
sebaiknya begitu
dan apabila bertemu nanti
aku ingin melihat senyummu
dan aku akan berkata "Terima Kasih Allah, telah menjadikannya bahagia"
Untukmu...
puisi selanjutnya klik disini
Pagimu Alexandria
Kuberi apa untuk judul sarapanmu pagi ini
ketika rindu mulai terbit
aku sendiri
Menangis di atas kertas
Kusebut Itu Langit Merah Jingga
tentang DUNIAKU
sekali lagi
bukannya kita tak jauh-jauh soal rindu?
aku menunggumu di sini
dengan merah jingganya langit.